Panduan Lengkap Cara Menulis Daftar Pustaka yang Baik dan Benar

Panduan Lengkap Cara Menulis Daftar Pustaka yang Baik dan Benar

Daftar pustaka merupakan hal yang kerap dijumpai di buku atau karya ilmiah. Mengetahui cara menulis daftar pustaka sangat penting, apalagi bagi mahasiswa. Pasalnya, daftar pustaka merupakan hal yang wajib dicantumkan pada setiap karya yang mencantumkan sumber lain. Misalnya seperti skripsi, tesis, dan lain-lain.

Sayangnya, banyak sekali penulis yang bingung atau kurang memahami cara menulis sebuah daftar pustaka dengan tepat. Tentu sangat berbahaya, karena tulisan yang dihasilkan akan dicap sebagai plagiat. Agar tulisan tidak dianggap plagiat, yuk pelajari cara membuatnya di ulasan ini!

Bacaan Lainnya

Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan sebuah daftar berisikan informasi lengkap dari sumber bacaan yang diacu. Selain buku, sumber informasi lain itu bisa berupa jurnal, artikel internet, majalah, dan lain-lain. Daftar pustaka ini juga disebut dengan referensi, bibliografi, dan lain-lain.

Baca Juga : 4 Mata Kuliah Public Relation Dasar dan Wajib Dikuasai

Tentunya daftar pustaka memiliki banyak kegunaan bagi tulisan karya ilmiah.Daftar pustaka berfungsi sebagai “ungkapan terima kasih” untuk sumber yang menjadi penyumbang data karya ilmiah. Selain itu, daftar pustaka pun dapat membantu pembaca untuk mengetahui sumber data yang dipakai.

Setelah mengetahui sumber asli dari data yang digunakan, pembaca pun dapat membaca langsung sumber tersebut. Bisa dikatakan, penulis dapat memperkenalkan karya tulisan lain melalui daftar pustaka. Tentunya akan sangat bermanfaat untuk pembaca yang ingin memperdalam suatu topik dalam karya ilmiah.

Aturan Dasar Dalam Menulis Daftar Pustaka yang Harus Dipahami

Menulis daftar pustaka memang memiliki aturan tertentu. Perlu diketahui bahwa penulisan daftar pustaka ini bisa jadi berbeda tergantung sumbernya. Namun, Penulis harus mengetahui aturan dasarnya terlebih dahulu. Aturan dasar yang harus dipahami dalam penulisan daftar pustaka adalah :

  • Urutan resmi dalam sebuah daftar pustaka: nama penulis, tahun (tahun diterbitkan), judul, tempat dan nama penerbit.
  • Daftar pustaka diurutkan sesuai abjad. Namun, acuan abjadnya diambil berdasarkan dari nama belakang penulis.
  • Jika ada nama penulis yang sama, dahulukan karya penulis yang tahun publikasinya paling awal.
  • Baris pertama setiap kutipan daftar pustaka bisa ditulis sesuai aturan spasi tulisan. namun pada setiap baris berikutnya harus menjorok ke dalam 5-7 spasi.

Itulah aturan dasar dari cara menulis daftar pustaka. Aturan dasar ini tetap berlaku meskipun gaya atau style daftar pustakanya berbeda. Ada beberapa macam style dalam menulis daftar pustaka. Misalnya aturan format APA Style, Vancouver Style, dan lain-lain.

Baca Juga : 8 Daftar Mata Pelajaran SMA Jurusan IPA

Begini Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Sumber

Seperti yang telah dijelaskan di poin sebelumnya, daftar pustaka bisa jadi berbeda tergantung sumber. Inilah yang kerap membuat bingung para penulis karya ilmiah. Namun, tidak perlu khawatir lagi. Inilah cara menulis daftar pustaka sesuai sumber plus contohnya. Format dan contoh di bawah ini berdasarkan aturan dari APA (American Psychological Association) Style yang banyak dianut oleh para penulis karya ilmiah:

1. Buku

buku

Jika sumber yang dipilih berasal dari buku, nama belakang penulis diletakkan di awal. Lalu, diikuti oleh inisial nama depan. Tahun terbit harus diletakkan di dalam tanda kurung. Judulnya harus ditulis miring. jadi, formatnya yaitu; “Nama belakang, nama depan (huruf depannya saja).(tahun terbit), Judul. Tempat terbit: Nama Penerbit”, contohnya, Maudy, A. (2011). Buku Kisah Hidup. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Nah, apabila penulisnya ada dua orang, formatnya menjadi sedikit berbeda. Cukup tambahkan tanda baca “&” antara dua nama penulis. Contohnya, Junia, S. & Maula P. (2022). Kisah Cinta yang Antara Ada dan Tiada, Jakarta: PT RemajaRosdakarya. Namun, apabila penulis buku tersebut berjumlah tiga sampai lima orang, namanya ditulis semua sesuai aturan. Antar penulis dipisahkan melalui koma

2. Buku yang Diunduh dari Internet (E-Book)

E-Book

Meskipun sama-sama berasal dari buku, ada sedikit perbedaan diformat penerbit. Adapun format penulisannya yakni “Nama belakang, Inisial nama depan penulis. (Tahun e-book diterbitkan). Judul dari e-book. Tempat terbit: Penerbit. Tersedia dari (harus diisi dengan database atau link url tempat mengunduh buku).”

Contohnya adalah Willmott, W. (2004). Rocks and landscapes of the national parks of Southern Australia (4th ed). Brisbane: Geological Society of Australia, Queensland Division. Tersedia dari NetLibrary database

3. Jurnal Ilmiah

 

Untuk jurnal, penulisan nama dan tahun mirip dengan buku. Namun ada penambahan di nama jurnal, volume dan doi. Nama jurnal adalah nama jenis dari jurnal tersebut. Misalnya jurnal psikologi perkembangan, Jurnal geografi, dan lain-lain. Volume biasanya terletak di bagian pojok jurnal (kadang di atas atau di bawah) dan ditulis bersamaan dengan nama jurnal.

Baca Juga : Inilah 7 Cara Membuat Daftar Isi dengan Mudah dan CepatJurnal Ilmiah

DOI (digital object identifier) adalah nomor seri dari jurnal tersebut. formatnya adalah “Nama belakang penulis, inisial nama depan. (Tahun terbit). Judul artikel jurnal. Nama Jurnal, volume jurnal (cantumkan Issue atau Nomor jurnal jika ada), Halaman, DOI”. Contohnya seperti Bullington, J., Karlsson, G. (1984). Introduction to Phenomenological Psychological Research. Scandinavian Journal of Psychology, 25, 51-63, https://doi.org/10.1111/j.1467-9450.1984.tb01000.x

Jika ada salah satu keterangan yang tidak ada dalam jurnal, bisa diabaikan saja. Namun, jangan sampai jurnal tersebut tidak memiliki nama penulis ataupun judul. Jika dua hal itu tidak ada, maka jurnal tersebut tidak valid untuk dijadikan sumber.

4. Artikel Online

Banyak juga sumber untuk karya ilmiah yang berasal dari artikel online. Misalnya berita dari media online, website pemerintah, dan lain-lain. Berikut cara menulis daftar pustaka yang sumbernya berita atau artikel online.

“Nama belakang penulis, inisial nama depan. (tanggal dan tahun terbit artikel atau direvisi). judul artikel. media online yang menerbitkan. sumber url artikel”. Nah, contohnya seperti; Rr. Ariyani Yakti Widyastuti. (2022, February 17). OJK Panggil Indra Kenz dkk Minta Promosi trading binary option Disetop. Tempo. https://nama web/read/1561921/judul-artikel.

Jika penulisnya adalah institusi atau organisasi, maka contoh formatnya adalah: APA. (2020, February 1). Building your resilience. https://www.apa.org. https://www.apa.org/topics/resilience. Apabila tidak ada keterangan nama pengarang ataupun organisasi, jangan khawatir. Cukup tulis judul artikelnya di awal. Kemudian, langsung tulis tahun terbit artikel dalam tanda kurung. Jangan lupa tulis link sumbernya.

5. Dari Karya Ilmiah Lainnya (Skripsi, Tesis, Disertasi)

Dalam menulis karya ilmiah, kadang perlu referensi dari karya ilmiah orang lain. Misalnya skripsi, tesis, dan lain-lain. format penulisan daftar pustakanya, yaitu  “nama belakang, inisial nama depan. (Tahun diterbitkan ). Judul skripsi, tesis, atau disertasi. jenis karya ilmiah. universitas. ‘diakses dari’ (tulis url yang diakses untuk mendapatkan skripsi atau tesis)”.

Itulah ulasan lengkap mengenai cara menulis daftar pustaka sekaligus contoh-contohnya. untuk mengetahui lebih lanjut, bisa dilihat lengkap di buku APA edisi terbaru (APA 7th edition). Namun saat ini, penulis karya ilmiah pun bisa menulis daftar pustaka otomatis melalui website APA generator.

Baca Juga : Inilah Informasi Lengkap Terkait Cara Daftar UMKM Terbaru 2022 yang Sangat Mudah

Penulis cukup memasukkan sendiri informasi terkait sumber yang diacu. Nantinya akan muncul daftar pustaka yang bisa dikutip langsung. Namun cara ini memiliki kelemahan, yaitu kadang ada generator yang tidak sesuai dengan APA format terbaru. Maka dari itu, memahami penulisan daftar pustaka yang tepat sangat diperlukan. 

Pos terkait